Tentu saja kita bisa membuat seseorang memberikan jamnya dengan menodong pistol
di rusuknya. Namun pernahkah kita berpikir bagaimana cara menggugah siapa pun
melakukan apa saja. Apakah kita berhenti memikirkan hal ini ? Ya, hanya ada
satu cara di bawah surga. Dan itu adalah membuat orang lain ingin
melakukannya.
Satu-satunya cara yang bisa menggerakkan kita melakukan apapun adalah dengan
memberi apa yang kita inginkan, begitu juga orang lain akan melakukan apapun
untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Apa yang kita inginkan?
Segala hal
yang ada dan kita kerjakan memiliki motif. John Dewey seorang filsuf Amerika
mengatakan bahwa sifat dasar dari manusia hasrat untuk menjadi penting.
Apa yang kita inginkan? Tidak banyak., tapi ada beberapa hal yang diinginkan manusia yang kita harapkan, dan kita berusaha keras untuk memenuhinya. hampir keinginan itu dapat dipuaskan, semuanya kecuali satu. Namun, satu dambaan yang sering orang mengabaikannya. Apa itu? Hampir sama dalam dan mutlak kebutuhan makan dan tidur yang jarang dapat dipuaskan. Ini apa yang disebut John Dewey " Hasrat menjadi Penting". Dan William James "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia kebutuhan untuk dihargai"
Ini adalah rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan, dan individu langka yang benar-benar dapat memuaskan kelaparan hati ini akan mengenggam orang dalam telapak tangannya dan bahkan pengurus pemakaman akan menyesal tatkala ia meninggal.
Hasrat menjadi penting atau dihargai maupun menghargai salah satu perbedaan nyata antara manusia dengan binatang. Gambarannya seperti ini : Tatkala saya masih sebagai anak petani di Jambi, ayah saya memelihara burung-burung aduan yang memiliki suara merdu dan berkicau dalam waktu yang panjang. Dalam perayaan maupun event yang diselenggarakan di kota tempat kami tinggal akan ada perlombaan kicau burung. Kita memenagkan perlombaan tersebut dan tatkala kawan-kawan, pengunjung datang kita memamerkannya, kita menerima piagam sebagai penghargaannya.
Burung-burung itu tidak peduli tentang piagam penghargaan yang diberikan penyelenggara kepada kita. Tapi kita peduli. Piagam dan hadian ini memberikan satu rasa penting.
Kalau nenek moyong kita tidak tidak mempunyai hasrat penting terhadap perolehan rasa penting maka peradaban tidak mungkin terjadi. Tanpa hal ini ita tak ada bedanya dengan binatang. Hasrat menjadi penting inilah yang telah menggerakkan seseorang . membangun rumah lebih dari yang dibutukannya.hasrat ini membuat anda dengan pakaian modis, mutakhir kekinian.
Kalau kita coba tanyakan kepada diri sendiri Bagaimana memperoleh rasa pentingnya kita. Hemk,... Siapa kita? Siapa anda? Siapa saya?. Hal ini akan menentukan karakter kita merupakan hal penting tentang diri kita. Ya, Bagaimana memperoleh perasaan penting? dengan Cara yang dilakukan manusia siap melakukan apa saja.
Namun kadang-kadang manusia menjadi cacat dalam usahanya memperoleh perasaan pentingnya. Seperti melakukanhal-hal dilarang Norma dan agama yang telah berlaku. Beberapa bukti menyatakan bahwa manusia bear-benar menjadi gila dalam usahanya mendapatkan perasaan penting, ketika mereka merasa diabaikan dalam dunia Nyata.
Mengapa orang-orang menjadi gila? Dokter yang sudah menerima kehormatan tertinggi atas pengetahuannya dalam masalah ini mengatakan tidak tahu mengapa manusia menjadi gila. Tak seorangpun tahu dengan pasti. Tapi ia memang mengatakan bahwa banyak orang yang menjadi gila ini memperoleh perasaan penting dalam kegilaannya itu. Yang tidak mampu ia peroleh dalam duniaNyata.
Apa penyebab kegilaannya?
Tak seorangpun bisa menjawab langsung pertanyaan semacam ini, tapi kita tahu bahwa beberapa penyakit tententu seperti sipilis, menghancurkan sel sel otak dan mengakibatkan kegilaan. Sebenarnya sekitar setengah dari penyakit jiwa dapat dikaitkan dengan penyebab-penyebab fisik seperti memar otak, alkohol, toksin dan cidera.
Kalau sebagian orang merasa lapar akan persaan penting sehingga mereka benar-benar menjadi gila untuk memperolehnya, bayangkan keajaiban apa yang dapat kita peroleh dengan memberikan mereka penghargaan yang jujur.
Antara penghargaan dengan sanjungan itu berbeda. Sederhana sekali, yang satu tulus dan yang satunya tidak. Yang satu berasal dari hati; yang lainya berasal dari gigi. Yang satu tidak mementingkan diri; yang lainnya demi diri sendiri. Yang satu dikagumi dunia;yang satu dikutuk dunia. Teringat filsafah yang mengatakan"Jangan takut pada musuh yang menyerang anda. Takutlah pada kawan-kawan yang menyanjung anda".
Tidak, kita tidak mengusulkan sanjungan namun berbicara satu cara hidup baru. ya satu cara hidup baru. "Kita tidak mengajukan dan menerima pujian murahan, satu cara hidup baru. Saya pernah membaca satu definisi untuk sanjungan yang mungkin cukup berharga untuk diulang. "Sanjungan adalah menyampaikan kepada orang lain sama persis apa yang dia pikirkan tentang dirinya sendiri". memang itulah sanjungan_Pujian Murahan.
Pujian yang sebelum seseorang mengeluarkan kata--katanya kita sudah mengiranya terlebih dahulu apa yang akan mereka katakan.
Kita tidak usah mengandalkan sanjungan yang begitu murah dan palsu. Satu hal yang paling diabaikan keberadaannya yaitu penghargaan. Berilah penghargaan kepada anak kita tatkala pulang dari sekolah menunjukkan raport tatkala untuk pertama kalinya ia berhasil. Tak sesuatupun yang lebih membahagiakan anak-anak daripada adanya minat orangtua seperti ini dan persetujuan mereka.
Marilah kita berhenti dari apa yang ingin kita capai, dari keinginan-keinginan kita. mari kita coba menemukan hal-hal baik dalam diri orang lain. Kemudian Lupakan tentang sanjungan. Berikan penghargaan yang jujur dan orang-orang akan menginggat kata-kata kita, menghargainya dan mengulangnya sepanjang hidup-mengulangi kata kata itu bertahun-tahun setelah anda melupakannya. Pemberian penghargaan yang tulus dan jujur.