Allah menyebut perempuan - perempuan penghuni surga sebagai kawa'ib,alias gadis - gadis remaja. Bahkan mereka telah tumbuh sempurna bagaikan buah ranum yang siap dipetik.
Di dalam ayat pertama surah An - Nissa diterangkan bahwa asal - usul kejadian manusia adalah satu. tafsir biasa, Allah menjadikan satu diri saja, adam. Kemudian dari diri yang satu itulah Allah menciptakan istri untuknya.
Dari diri yang satu itulah Allah ciptakan untunya seorang istri, yaitu hawa. Dalam sebuah hadis ( Mauquf Shahabi) darri Ibnu Abbas diterangkan bahwa bagian diri Adam yang dijadikan untuk tubuh istrinya ialah satu dari tulang rusuknya.
Dengan Demikian dapat diambil kesimpulan bahwa mskipun dua coraknya , jantan dan betina, hakikatnya jenisnya tetap sama, yaitu manusia. Laki - laki Perempuan sama - sama manusia.
Oleh karena asalnya satu dibelah menjadi dua kemudian terasalah bahwa yang satu tetap memerlukan yang lain. Hidup belum lengkap jika keduanya belum dipertemukan kembali. "Belum Disatukan".
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air
mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani
itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami
jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik”. (QS. Almuminun: 12-14)
Ayat - ayat di atas menerangkan tentang penciptaan manusia yang
mengandung informasi mendasar tentang perkembangan embriologi dalam
rahim ibu.
Apabila manusia telah mempergunakan akal yang waras dan melihat alam sekelilingnya, dia akan menemukan kesimpulan bahwa dalam alam ini ada penguasa maha tinggi, itulah Allah.
Dalam ayat ini bertemu dua hal yang menjadi pusat persoalan. Pertama Allah sebagai Maha Pencipta alam dan insan. Kedua Arham, yaitu silahturahim atau kasih sayang dan hubungan diantaara satu sama lain.
Manusia tidak dapat datang sendiri ke alam dunia. Dia dipimpin sejak dari dalam kandungan oleh perempuan (jika menjadi ibu) dan sayang bapak sehingga lembaga dalam diri ibu tempat anak dikandung disebut rahim. Dalam rahim itulah diri ini dikandung, dilembagakan dan dilindungi sampai matang untuk keluar ke tengah alam.
Didalam ayat ini dipadukan atau dipertemukan kembali laki - laki dan perempuan. Disadarkan mereka bahwa meskipun terpisah, mereka pada hakikatnya adalah satu.
Dapat dibayangkan bagaimana perasaan perempuan, Ayat Alquran menerangkan begitu berharga dan istimewanya perempuan, dalam islam. Apa yang hendak anda cari lagi?
Riwayat Art-Thabrani yang bersumber pada Ummu Salamah, istri Nabi SAW.
"Ya Rasullullah, Jelaskan kepadaku, 'Di dalam surga ada bidadari - bidadari yang baik - baik lagi cantik - cantik,'(Q.S. AR-Rahman[55]:70)."
"
"Maksudnya, Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita, " jawab Nabi SAW.
"Lalu, Firman Allah, 'Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta ) yang tersimpan dengan baik - baik,' (Q.S. Ash-Shaffar [37]:49)
"Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada dibagian dalam telur, kulit telur bagian luar yang terlindungi , atau yang biasa disebut putih telur."
"Bagaimana dengan 'Penuh cinta dan sebaya umurnya,'(Q.S.Al-Waqiah [56]:37)
"Mereka adalah wanita - wanita yang meninggal pada usia lanjut dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah ketika mereka sudah tua, lalu Dia menjadikan mereka sebagai gadis - gadis penuh cinta, bergairah, penuh kasih dan umurnya sebaya."
Allah menyebut perempuan - perempuan penghuni surga sebagai kawa'ib, alias gadis - gadisss remaja . Gadiss itu kata Ibnul Qayyim, bahwannya sudah tumbuh sempurna dan ranum, bagai buah yang siap dipetik. Tapi mengapa harus gadis ? Ini untuk menunjukkan kenikmatan bercinta dengan perawan dibandingkan dengan janda. Ibnu Qayyim merujuk pertanyaan Aisyah kepada Rasulullah SAW,
"Andaikan anda melewat rerumputan yang pernah dipakaikan tempat mengembala dan yang belum penah dijadikan tempat menggembala , maka dimanakah Anda menempatkan unta gembalaan anda?"
Rasullullah SAW menjawab "Di tempat yang belum dijadikan gembalaan."
"Ya Rasullullah, manakah yang lebih baik wanita-wanita dunia atau bidadari bermata jeli?"
"Wanita - Wanita Dunia."
"Mengapa?"
"Karena salat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya diwajah mereka. Tubuh mereka adalah kain sutera. Kulitnya putih bersih, pakaiannya bewana hijau, perhiasannya berwarna kekuning-kuningan. Sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. "berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya."
"Rasullullah, tanya Ummu Salamah. Diantara kami ada perempuan yang pernah menikah dua, tiga atau empat kali. Dia Masuk ssurga dan mantan mantan suaminya pun masuk surga pula. Siapakah diantara laki-laki itu yang menjadi suaminya di surga ?
"Ummu Salamah, Kata Nabi Saw, Perempuanlah yang memilih".
Kisah diatas membawa penggingat untuk kita muslim khusunya bagi muslimah. Apalagi prihatin dengan akhlak yang akan menimimpa muslimah Akhir Zaman yaitu ia akan lebih disibukkan persoalan dengan kecantikannya daripada sibuk memperbaikki akhlaknya. Islam tidak melarang kita tampil dengan keindahan, Allah sendiri suka dengan keindahan. Namun Islam telah memberikan segala hal panduan dalam kehidupan ini.
"Perempuan Yang Memilih" pembahasan ini berkenaan tentang penentuan kita dengan siapa kita berjodoh. Kisah diatas menjelaskan pada kita bahwa perempuan hebat akan bersuamikan orang hebat. Kita sebagai manusia memang seharusnya menyadari sebagai makhluk yang terbatas, "berbuat baiklah tanpa merasa lebih baik" nasehat dari orang-orang pilihan Allah, ini menjelaskan pada kita harus memiliki kesadaran tertinggi pada diri sendiri, bahwa adakalahnya kitalah yang ditunjuk oleh Allah sebagai wasilah keberkahan hidup. Bukankah menikah adalah hakikatnya beribadah, jika tujuannya Allah. Tentu orang-orang yang telah datang pada kita adalah orang-orang yang digerakkan hatinya menghampiri kita. Mungkin tidak sesuai dengan keinginan hatimu, Padahal segala hal yang diterima hati melegakan belum tentu akan membawa kebaikan hari-hari kemudian dan juga yang tidak diterima boleh jadi ada tersimpan kebaikan bagi kehidupan kita. Ya, dalam hal ini hanya Allah yang tahu. Sementara manusia sama sekali tidak punya kesanggupan untuk mengetahui. Dalam surah Al-baqarah 216 Allah telah menginggatkan yang artinya :
" Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu. dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui". (Q.S Al-Baqarah:216)
Perempuan yang memilih, iya karna ia adalah sebuah rahim kehidupan. Yang akan Melahirkan dan menjayakan ke-Esa-an Allah dari anak-anak yang telah dilembagakan (dalam kandungan 9 bulan)dan dilahirkan dari rahimnya. Sungguh wasiat yang sempurna Rasullullah kepada umatnya "Jagalah Wanita".
Muslimah semoga mampu menjadikan "Perempuan yang Memilih sesuai kata Nabi" adalah modal untuknya memperbaiki diri dan memantaskan, bukannya penerimaan yang baik ialah berasal dari pemberian terbaik. Masya'allah.